
Kutuliskan secarik kertas ini hanya untukmu... Peri kecilku.. Sungguh aku sangat menyayangimu... Sekian lama waktu telah terlewati sungguh tiada lagi yang mampu mengisi ruang kosong di hati ini, berkali kali aku mencoba untuk melupakanmu.. namun apa.... Yang ada hanya kerinduan yang sangat mendalam, ingin rasa nya aku pergi dan meninggalkan tempat yang indah ini.. Namun sungguh aku tak dapat lari dari apa yang ada saat ini, se sekali sempat terlintas dalam benakku lebih baik aku pergi tapi apa... Semua kawan tak berkenan dan mereka bilang bahwa itu bukan jalan keluar yang terbaik, aku malu pada semua kawan2 ku terlebih mereka yang mengetahui permasalahanku ini, terkadang aku bagai orang gila.. Ya.. Orang gila..
Aku marah, diam, menangis... Kasih.. Sungguh aku sangat menyayangimu.. Aku tak sanggup jauh bahkan lepas darimu, sekamin ku coba tuk jauh maka semakin berat kerinduan yang aku alami, kini semua orang telah mengetahui bahwa aku cinta padamu... Entah orang tuamu.. Mungkin aku pantas mendapatkan kebencian darimu... Karena aku selalu membuatmu terluka, aku selalu membuatmu malu, bahkan kini kamu telah membenci diriku... Aku pantas untuk kau benci karena inilah adanya diriku... Kebencianmu belum seberapa dibanding dengan perjalanan kisah pahit hidupku...
Aku memang terlahir dan hidup selalu dalam kejenuhan... Ceria yang dulu ada kini berubah menjadi duka... Cerita kini tak lagi ada dikenang.. Akankah kamu mau menerima maaf dari orang yang selama ini sangat engkau benci ? Aku sangat memohon dan berharap agar engkau mau memaafkan aku, tapi tidak menjauh dariku.. Sampai kapanpun engkau membenciku aku akan tetap mencintaimu... Walaupun berat rasanya aku tinggal di sini, karena mendengar dirimu seperti ini, namun apa daya.. Kamu bukanlah tujuan utamaku... Aku harap engkau selalu baik2 saja.. Aku menyayangimu.. Peri kecilku.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"tak ada gading yang tak retak"