AHLAN WA SAHLAN..... WELCOME.... SELAMAT DATANG...

Bagi para blogger selamat berbagi pengalaman, antara kita memang berbeda, tapi tidak mustahil kalau terkadang fikiran kita sama dan searah... meski raga kita terpisah jauh... apakah fikiran dan tujuan kita juga jauh... tentu tidak... di sinilah aku berusaha untuk berbagi dalam cinta dan kasih... Cinta dapat membuat kita hidup bahkan sebaliknya... namun semua itu ada pada diri kita.. bagaimana menyikapi masalah tersebut...
ingin hidup dengan cinta atau tidak sama sekali tapi jangan pernah sekali-kali mati dengan atau karena cinta... kecuali cinta kepada Nya... selamat menuai Cinta.. karena cinta bagian dari kita... Semangat dan Salam Cinta.. untuk sang pengembara yang selalu berusaha...

Kamis, 27 Maret 2014

gerbang kemerdekaan

kulihat kepingan sejarah yang terurai di dalam negeri tercinta ini
kurasakan getaran peradaban yang mulai lengser dari bagsa ini
seiring dengan perkembangan zaman
seiring dengan perubahan cara manusia memandang

kini materi sudah dijadikan juru kunci
bahkan jabatan pun sudah dijadikan ajang pemilik kekuasaan
tak sadar kalau raga ini berdiri di atas kucuran darah para pejuang
tak sadar kalau raga ini tersenyum di atas rasa waswas para syuhada
tak sadar kalau raga ini bermimpi indah di atas mimpi buruk para kesatria

aku memang bukan anak pejuang
aku memang bukan anak syuhada
aku memang bukan anak kesatria
yang bertempur hingga keringat bahkan darah bercucuran demi sang saka
yang bertempur hingga menahan lapar dahaga demi generasi penerus bangsa
yang bertempur hingga mengorbankan sanak keluarga demi negeri tercinta

sadarkah kamu wahai penguasa ?
sadarkah kamu wahai pengemis suara ?
sadarkah kamu wahai penipu rakyat jelata ?

lelah rasanya hati mehanan emosi yang semakin menjadi-jadi
semakin lama semakin tak berarti
ingin aku mengadu
namun kepada siapa aku harus mengadu ?
aku datang ke sana, dia bilang ini urusanmu
aku datang ke situ, dia bilang itu urusanmu

aku sungguh sangat lelah dengan semua tingkah lakumu
hingga semua itu aku tahankan
namun saat semua itu aku tahankan
hingga sakit datang menghantam
kau berbisik kepada media
intip aku besok karena aku akan datang pada nya

dan saat kau datang
kau katakan " kenapa kau tak bilang? "
teriris rasanya hati ini mendengar lagu lama mu yang tersiar di depan kamera dan dilihat jutaan orang
dalam hati aku hanya bisa mengatakan
kemana saja kau wahai tuan ?
baru turunkah kau rapat dari langit ke empat ?
atau sibuk mendatangi tempat keramat ?

diam dan diam
itu saja yang bisa aku lakukan
karena ulahmu yang semakin keterlaluan
merubah kehidupan dengan penindasan
merubah peradaban dengan perampasan
merubah kebudayan dengan penanda tanganan hutang

rasanya aku sungguh masih berdiri di gerbang kemerdekaan
belum masuk ke dalamnya
apalagi berjalan merasakan keindahannya

aku mungkin hanya bisa diam
namun aku yakin jika kau membaca catatanku
kau akan bilang bahwa aku bukanlah seorang yang pendiam

aku bersuara
mewakili mulut yang diam
mewakili hati yang letih
mewakili emosi yang tak tak ada henti

yang hanya bisa mengatakan ya dan tidak
dengan cara terpaksa

terpaksa karena kau sudar atur prosedur dan jalannya
dan saat nya aku mengatakan
bahwa aku bosan dengan bualan
aku muak dengan percakapan
aku benci dengan janji-janji mu yang tak pasti 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"tak ada gading yang tak retak"