cinta itu sederhana
cinta tidak mengikat keduanya, meski dalam tali ikatan
cinta bisa membuahkan kekuatan namun bisa pula membuahkan keterpurukan
aku ingin bercerita kepada kawan semua, suatu ketika aku pergi berjalan menuju suatu pertemuan yang melibatkan ikhwan dan akhwat, ketika itu aku datang bersama rekan-rekanku serantau, kami duduk bercerita tentang semua yang kami alami di rantauan, canda tawa pun memecahkan suasana pertemuan saat itu, seakan kami pemilik acara tersebut, sesaat kemudian acara dimulai dan seorang wanita datang dengan indahnya memasuki ruangan tertunduk wajah cantiknya namun sinarnya tidak bisa tertahan untuk keluar dari pancaran parasnya, dia duduk sendiri terpisah dari kawan-kawannya, belum terlintas di benakku mengapa dia duduk terpisah dari kawannya, timbul tanya dalam benakku siapakah wanita itu ? kenapa dia duduk terpisah dari kawan-kawannya ?
waktu terus berjalan seiring dengan acara yang telah disusun, acara terus berjalan hingga tibalah waktu untuk mendengarkan lantunan kalam ilahi, kami pun tertunduk hidmat mendengarkan suara merdu itu seraya menikmati ayat demi ayat yang disampaikan, suara indah itu memanggilku untuk mengangkat kepala dan melihatnya, dari jarak yang tidak begitu jauh aku menatapnya dengan kagum, subhanallah... pertanyaan yang ada di awal acara tadi terjawab tuntas tanpa harus bertanya kepada siapa pun, wanita yang cantik indah menawan hati ternyata dia seorang qoriah, jarang aku mendapatkan wanita secantik dia memiliki suara merdu namun mau melantunkan ayat-ayat Allah, karena lebih banyak aku mendapatkan wanita cantik hanya memamerkan keindahan dan kecantikannya saja dan enggan untuk menutup auratnya.
sejak saat itulah terlintas dalam benakku bahwa yang membedakan dari mereka hanyalah iman, begitu banyak wanita cantik indah menawan namun tidak memiliki iman yang cukup, mereka beranggapan bahwa aurat hanya sebatas pandangan saja tidak lebih. padahal kita semua tahu kalau hal-hal apa pun akan terjadi karena pandangan mata, pendengaran belum tentu menjerumuskan atau meluruskan kita namun dengan pandangan keduanya bisa terjadi.
ada sebagian wanita yang enggan untuk menutup auratnya karena bagi mereka wanita yang menutup auratnya belum tentu bisa menjaga dirinya dengan baik bahkan mungkin bisa jauh lebih terjerumus dari mereka wanita yang tidak menutup auratnya, hal ini terjadi tidak sedikit dari wanita yang ingin kehidupannya bebas. namun apa yang ada dengan membuka auratnya ? rasa malu yang dulu ada dalam dirinya terbang pergi entah kemana, malu untuk berbuat buruk, malu untuk berbuat hal yang kurang baik.
pada saat terjerumus wanita tadi malu dan lemah namun karena dunianya yang membuatnya demikian dia pun terpaksa untuk melupakan masa lalunya dan terus mengikuti keterpurukannya yang kemudian dia anggap hal itu sebagai suatu kebahagiaan meski pun perih jika mengingatnya, naudzubillah tsumma naudzibillah.
semoga kita selalu dalam lindungan, ridho dan pertolongan Nya.
wallahu waliyyu taufik wannajah..
AHLAN WA SAHLAN..... WELCOME.... SELAMAT DATANG...
Bagi para blogger selamat berbagi pengalaman, antara kita memang berbeda, tapi tidak mustahil kalau terkadang fikiran kita sama dan searah... meski raga kita terpisah jauh... apakah fikiran dan tujuan kita juga jauh... tentu tidak... di sinilah aku berusaha untuk berbagi dalam cinta dan kasih... Cinta dapat membuat kita hidup bahkan sebaliknya... namun semua itu ada pada diri kita.. bagaimana menyikapi masalah tersebut...
ingin hidup dengan cinta atau tidak sama sekali tapi jangan pernah sekali-kali mati dengan atau karena cinta... kecuali cinta kepada Nya... selamat menuai Cinta.. karena cinta bagian dari kita... Semangat dan Salam Cinta.. untuk sang pengembara yang selalu berusaha...
ingin hidup dengan cinta atau tidak sama sekali tapi jangan pernah sekali-kali mati dengan atau karena cinta... kecuali cinta kepada Nya... selamat menuai Cinta.. karena cinta bagian dari kita... Semangat dan Salam Cinta.. untuk sang pengembara yang selalu berusaha...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"tak ada gading yang tak retak"