AHLAN WA SAHLAN..... WELCOME.... SELAMAT DATANG...

Bagi para blogger selamat berbagi pengalaman, antara kita memang berbeda, tapi tidak mustahil kalau terkadang fikiran kita sama dan searah... meski raga kita terpisah jauh... apakah fikiran dan tujuan kita juga jauh... tentu tidak... di sinilah aku berusaha untuk berbagi dalam cinta dan kasih... Cinta dapat membuat kita hidup bahkan sebaliknya... namun semua itu ada pada diri kita.. bagaimana menyikapi masalah tersebut...
ingin hidup dengan cinta atau tidak sama sekali tapi jangan pernah sekali-kali mati dengan atau karena cinta... kecuali cinta kepada Nya... selamat menuai Cinta.. karena cinta bagian dari kita... Semangat dan Salam Cinta.. untuk sang pengembara yang selalu berusaha...

Jumat, 25 Mei 2012

Assalamu'alaikum Cinta

Kisah ini diangkat dari perjalanan cinta seorang pemuda yang mana dia sangat mencintai seorang gadis desa yang terletak di daerah pegunungan indah yang mana daerah tersebut sangat ah sejuk dan damai sehingga melahirkan cinta bagi mereka yang berada di sana. sikap dewasa,sopan dan ramah nya si gadis ini membuat pemuda itu jatuh cinta dan sayang, semakin lama waktu pun terus berlari berputar dengan berjalannya jarum jam, namun rasa itu hanya dapat dia pendam dan simpan dalam-dalam karena keadaan yang belum mengizinkan untuk mengutarakan hal tersebut, namun sungguh disayangkan karena rasa yang dipendamnya hanya membuat cinta itu semakin tinggi bahkan kerinduan sudah tak bisa lagi tertahankan, pemuda itu hanya diam dan merintih kesakitan karena berat menahan rasa rindu yang selama ini tertanam di dalam hatinya, pemuda itu menahan semuanya hanya karena ingin membuat si gadis ini tenang dan bisa menjalani masa pendidikannya dengan baik, perlahan dia mencoba untuk dapat mengontrol dirinya agar rasa rindunya dapat tertahan hingga tiba saat yang tepat untuk menyampaikan semua isi hatinya, berbagai macam cara telah dilakukan tentunya dengan cara yang baik dan masih dalam norma-norma yang ada, dia selalu berdoa dalam sujud bahkan dikeheningan malam meski terkadang air dingin terasa sangat menusuk tubuhnya namun hal itu tidak dia hiraukan, dia hanya ingin apa yang ada dalam hatinya tercurahkan semuanya kepada sang pencipta, dia menangis dalam gelap memohon ridho dan rahmat Nya agar dapat menahan semua yang dirasa saat ini dan tersampaikan hingga kelak tiba saat manis yang dinanti, perasaan cintanya semakin terdorong ketika dia bermimpi melihat burung dara putih bersih sehingga dia ingin memilikinya kemudian pemuda itu mengejarnya namun setiba dipertigaan jalan tepat di depan rumah berdiri seorang lelaki tidak terlalu tua memberikan saran kepadanya" jika ingin memiliki burung tersebut maka berjalan seperti biasa Insya Allah sampai ", saat pemuda itu terbangun dia selalu terfikirkan oleh mimpi yang menghampiri malamnya itu, satu bulan telah berlalu dia mulai mengenal keluarga gadis tadi dari ayah, ibu sampai adik-adiknya namun belum sempat terlintas dalam benaknya tentang mimpi tadi hingga bulan ke empat tiba dan saat itulah pemuda itu mulai mengutarakan isi hatinya, meski hanya melalui sebuah kado yang memang ketika itu adalah ulang tahun si gadis tadi, sejak saat itulah gadis tadi menyimpan tanya kenapa pemuda itu memberinya kado dan tahu bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya, lambat laun gadis tadi pun menyadari bahwa pemuda itu mencintainya dan memiliki rasa yang dalam terhadapnya maka sejak itulah gadis tadi mulai menjauh dan menghindarinya, langkahnya yang salah membuatnya bertanya-tanya mengapa keadaan menjadi semakin keruh, hingga suatu ketika terbukalah mimpi yang telah dialami sebelumnya tersadar bahwa lelaki yang tidak terlalu tua dan memberikan saran itu adalah ayah dari gadis tadi namun pemuda itu masih belum yakin atas tafsirannya tentang mimpi itu, hingga waktu semakin berlari dan tak terasa sudah dua tahun pemuda itu dalam penantian, berjuang menahan hati dan perasaan yang semakin menjadi-jadi namun dia hanya bisa menuangkan rasa rindunya melalui tinta yang dia tuliskan di atas kertas bahkan tak jarang tinta itu bercampur dengan air matanya, pemuda itu mendefinisikan cinta dengan perjanjian suci yang tertuang dalam hati sehingga terbentuk rasa percaya antara satu dengan lainnya. baginya cinta tidak perlu dibuat-buat, cinta tidak perlu dirancang, namun cinta harus dijalani dengan hati yang jernih, bersih dalam kasih sebening embun seterang cahaya. 

Pada tahun ke tiga pemuda itu berusaha untuk mencari jalan terang atas hubungan antara keduanya, dengan mengirimkan sacarik kertas yang ditulisnya dengan rangkaian kata-kata yang memang selama ini sudah terukir di dalam hatinya, namun jawaban itu datang dengan tidak memuaskan, entah betulkah itu kata-kata keluar dari hatinya atau karena dorongan dan paksaan dari kawan-kawannya, meski demikian pemuda itu hanya bisa tersenyum dan menahan pedih yang dirasakannya ketika itu, dengan menyimpan balasan surat tadi dan sedikit petikan kata dari yang terkirim dari kawan-kawannya. disela-sela waktu di penghujung tahun ketiga seorang wanita datang menghampiri pemuda itu dengan sebuah cerita yang merupakan jawaban atas cintaku padanya, saat wanita itu bertanya padanya " apakah dia benci kepada pemuda itu ? gadis tadi menjawab tidak sama sekali hanya saja jika pemuda itu menampakkan cintanya kepada orang lain maka dia akan semakin menampakkan kebenciannya kepada pemuda itu, " yang intinya dia hanya ingin semuanya berjalan seperti biasa, dan saat ditanya " apakah gadis itu mencintainya ? gadis itu pun hanya diam dan tersenyum sambil mengalihkan pembicaraan ke arah yang lainnya ". sejak saat itulah pemuda tadi mulai mengingat kembali atas mimpi yang telah dialaminya, dan semua itu terjawab bahwa mimpi itu adalah petunjuk awal atas semua perasaannya kepada gadis tersebut, namun demikian pemuda itu hanya bisa pasrah kepada yang maha kuasa atas segala kehendak Nya, karena hakikatnya setiap manusia memiliki hak dan hak pemuda itu adalah mencintai gadis tadi namun gadis itu pun memiliki hak untuk menentukan kemana hatinya akan berlabuh, pemuda itu hanya bisa memohong kepada sang khaliq agar apa yang ada di dalam hatinya tersampaikan dan gadis tadi menjadi seorang wanita yang tepat dan selamat hingga akhir hayat kelak, lantunan syair menemani pemuda itu setiap dia dalam keadaan sunyi sepi gundah dan rindu karena dia hanya bisa bernada melalui tinta tidak bisa secara langsung mengungkapkan rasa itu meski semua orang tahu bahwa cinta pemuda itu sungguh sangat mendalam kepada si gadis pujaan hatinya, bahkan tidak jarang pemuda itu melantunkan lagu yang dibuatnya hanya untuk mengutarakan betapa tulusnya cinta dan kasih sayang yang disimpan selama ini. 

Memasuki tahun ke empat gadis tadi pun pidah melanjutkan studinya di luar daerah, pada awalnya perpisahan itu membuatnya sangat sakit karena jaraknya yang semakin jauh namun lambat laun semua itu menjadi lebih baik keadaan membaik bahkan berbeda ketika gadis tadi dekat dengannya rindu yang tertahan lebih menyakitkan ketika mereka dalam satu tempat namun tidak dapat bertemu dan bertatap muka, dibandingkan dengan rindu yang dipisahkan jarak, hal ini terjadi sudah hampir setahun melengkapi tahun ke empat, tahun pertama berpisahnya jarak antara pemuda dan gadis pujaannya yang sering dia panggil dengan sebutan peri kecil, bagi pemuda itu jarak yang jauh sekali pun bukanlah suatu alasan untuk saling merasakan antara satu hati dengan lainnya, jika saja memang saling mengerti dan merasakan hal yang sama dalam kerinduan dan kasih sayang.

Jika cinta yang ditanamnya tumbuh maka dia berharap agar cinta itu memang tumbuh dengan kurun waktu yang tepat, percuma adanya jika memaksakan kehendak bahkan memaksa tumbuh matang sebelum waktunya, seperti halnya buah jika kita tanam dan tumbuh dengan sendirinya maka akan manis rasanya meski harus menunggu dalam waktu yang lama, namun jika buah itu kita paksa tumbuh dengan cepat atau kita petik sebelum waktunya maka hanya akan membuatnya tidak sempurna, begitulah yang saat ini dilakukan oleh pemuda itu kepada gadis pujaan hatinya, banyak saran yang mengalir ditelinganya agar mencari pengganti gadis lainnya namun baginya Tuhan Maha tahu, Tuhan Maha adil, Tuhan akan menilai segala sesuatu atas kesungguhan dan ketulusan hamba Nya dalam mengejar apa yang diharapkan untuk ridho dan rahmat Nya, cerita hanyalah tertinggal cerita, kisah hanyalah tertinggal kisah, semua itu adalah sejarah cinta yang dijalani oleh seorang pemuda yang ingin cintanya tumubuh dengan ketulusan dari masing-masing hati karena dia yakin Tuhan tidak diam dan tidak salah meletakkan dan menyatukan tulang rusuk yang memang dipisahnya dan kemudian kelak akan disatukan kembali oleh Nya.   

*semoga bermanfaat.          

Kamis, 24 Mei 2012

INFORMASI RAIMUNA NASIONAL 2012

KERANGKA ACUAN

RAIMUNA NASIONAL X TAHUN 2012
YANG DISEMPURNAKAN DALAM RAPAT KWARDA PAPUA, KWARDA PAPUA BARAT DENGAN KWARTIR NASIONAL DAN DKN 25 DAN 26 AGUTUS 2011 DI KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

1.      Latar Belakang
Sejak lahirnya Gerakan Pramuka pada tahun 1961, Gerakan Pramuka telah mengemban amanah untuk membina generasi muda Indonesia dengan sistem kepanduan agar dapat menjadi kader dan pemimpin bangsa yang handal dengan bermodal watak serta tingkah laku yang baik dan bijaksana serta ditambah dengan nilai–nilai agama yang sesuai dengan keyakinannya masing – masing.
Dalam melakukan pembinaan terhadap generasi muda Indonesia, Gerakan Pramuka menggunakan sistem pembinaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metoda Kepramukaan. Serta dilakukan penggolongan terhadap anggotanya, mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega serta Orang Dewasa yang berdasarkan atas usia anggota.
Setiap golongan memiliki kegiatan besar yang merangkum semua metoda pembinaan yang dilaksanakan selama menjadi anggota Gerakan Pramuka. Mulai dari Pesta Siaga, Jambore untuk Penggalang, Raimuna untuk Penegak dan Pandega, serta Karang Pamitran bagi Orang Dewasa.
Saat ini merupakan masa transisi bagi usia pemuda 16 s.d. 25 tahun untuk mencari jati diri serta merupakan era globalisasi yang terdapat multi krisis, baik moral, dan tingkah laku, bahkan ekonomi. Sehingga pemuda dalam usia Penegak dan Pandega perlu metoda dan jenis kegiatan yang bertujuan untuk memberikan arahan agar menjadi kader pembangunan bangsa yang baik dan handal, minimal untuk dirinya sendiri dan keluarga.
Dalam tujuan dan tugas yang diemban Gerakan Pramuka serta untuk mengurangi dampak dari era globalisasi dan krisis multi dimensi tersebut serta dengan objek pembinaan usia 16 s.d. 25 tahun, maka Gerakan Pramuka, mulai dari Kwartir Nasional hingga Gugus Depan mengadakan kegiatan  besar bagi golongan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dengan nama Raimuna, yang merupakan kegiatan terdiri atas pengembangan wawasan, bakti, keterampilan, dan kebudayaan.
Raimuna sendiri merupakan dua buah kata yang berasal dari Suku Ambai, Provinsi Papua, terdiri atas Rai yang artinya Pertemuan, dengan Muna yang artinya Pemimpin/Kepala Suku. Sehingga Raimuna dapat diartikan Pertemuan Para Pemimpin/kepala Suku, makna tersebut dapat mewakili makna pertemuan besar Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, karena Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega merupakan para pemimpin dikelompoknya masing – masing dan calon pemimpina bangsa.
Sesuai dengan kelender kegiatan dan keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2008, diputuskan pelaksanaan Raimuna Nasional pada tahun 2012 bertempat di Papua dan selaku tuan rumah adalah Kwarda Papua. Guna memperlancar segala usaha dan persiapan pelaksanaan kegiatan, maka diperlukan Kerangka Acuan Raimuna Nasional X tahun 2012.

2.      Dasar Pelaksanaan Kegiatan
  • UU Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
  • Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
  • Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
  • Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
  • Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja
  • Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Penyelenggaraan Raimuna
  • Rencana Strategik Gerakan Pramuka tahun 2008 s.d. 2012.
  • Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2008 tentang Pelaksanaan Raimuna Nasional X tahun 2012
  • Program Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tahun 2008 s.d. 2013
3.      Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksaan kegiatan ini adalah
  1. Melaksanaan tujuan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega,
  2. Meningkatkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
  3. Meningkatkan kecintaan tanah air,
  4. Rasa Persaudaraan,
  5. Membentuk sikap Teguh, Rela berkorban, Mandiri, dan penuh tanggung jawab.
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah :
  1. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
  2. Meningkatkan wawasan kebangsaan,
  3. Meningkatkan rasa kebersamaan dikalangan Pemuda Indonesia,
  4. Menjadi kader pemimpin dimasyarakat,
  5. Memperoleh tambahan keterampilan dan pengalaman.
4.      Nama Kegiatan

Kegiatan ini dinamakan Raimuna Nasional X tahun 2012

5.      Tema

Pramuka Indonesia bersama masyarakat membangun kampung tanah Papua


6.      Moto

Satyaku kudarmakan,  darmaku kubaktikan

7.      Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Raimuna Nasional X tahun 2012, direncanakan dilaksanakan pada bulan 24 – 30 Juni  2012 (bertepatan dengan kalender liburan pendidikan) selama tujuh hari serta bertempat diBumi Perkemahan Cenderwasih Jayapura Papua .   

8.      Perkiraan Peserta, Pimpinan Kontingen, dan Pembina Pendamping

Peserta Raimuna Nasional X tahun 2012, terdiri atas :
  • Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berasal dari utusan Kwartir Cabang se-Indonesia,
  • Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berasal dari utusan Gugus Depan Gerakan Pramuka di Luar negeri,
  • Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berasal dari utusan Organisasi Kepanduan Negara Lain,
  • Pemuda dan Pemudi Indonesia (Pelajar, Mahasiswa, Penganguran, dll) yang berusia 16 s.d 25 tahun, yang berasal dari Organisasi Kepemudaan Indonesia dan atau bukan Organisasi Kepemudaan Indonesia serta bukan merupakan anggota Gerakan Pramuka.
Dengan persyaratan secara umum adalah :
  1. Pramuka atau Pemuda yang berusia 16 s.d 25 tahun, dan telah memenuhi kecakapan Umum digolongannya untuk anggota Pramuka,
  2. Sehat Jasmani dan dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat Dokter,
  3. Mendapatkan izin dari Orang Tua/Wali dengan dibuktikan Surat Izin Orang Tua/Wali,
  4. Merupakan perwakilan dari Gugusdepan, dan Kwartirnya atau Organisasi/ Perkumpulannya dengan dibuktikan dengan Surat Tugas,
  5. Mendapatkan izin dari Pimpinan Institusinya dengan membuktikan surat izin institusi masing – masing,
  6. Sanggup membayar fee peserta, terdiri atas biaya perkemahan, kegiatan, konsumi, perlengkapan peserta berupa topi, kaos kegiatan, tanda peserta, scraf peserta, Tanda Ikut Serta Kegiatan (TISKA) bagi yang memenuhi ketentuan, serta Piagam Kegiatan, yang jumlah/besarnya ditentukan kemudian.
Pimpinan Kontingen, merupakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (atau seusia Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega) yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap Kontingennya.
Dengan persyaratan secara umum adalah :
  1. Pramuka atau Pemuda yang berusia 16 s.d 25 tahun, dan telah memenuhi kecakapan Umum digolongannya untuk anggota Pramuka,
  2. Sehat Jasmani dan dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat Dokter,
  3. Mendapatkan izin dari Orang Tua/Wali dengan dibuktikan Surat Izin Orang Tua/Wali,
  4. Merupakan perwakilan dari Gugusdepan, dan Kwartirnya atau Organisasi/ Perkumpulannya dengan dibuktikan dengan Surat Tugas,
  5. Mendapatkan izin dari Pimpinan Institusinya dengan membuktikan surat izin institusi masing – masing,
  6. Sanggup membayar fee Pinkon, terdiri atas biaya perkemahan, kegiatan, konsumi, perlengkapan peserta berupa topi, kaos kegiatan, tanda peserta, scraf peserta, Tanda Ikut Serta Kegiatan (TISKA) bagi yang memenuhi ketentuan, serta Piagam Kegiatan, yang jumlah/besarnya ditentukan kemudian.
Pembina Pendamping, adalah Orang Dewasa yang bertugas untuk membimbing Kontingen untuk melaksanakan tugas dan fungsinya masing – masing dalam kontingen. Sesuai dengan prinsip pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Dengan persyaratan:
  1. Berusia lebih dari 28 tahun (sesuai Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka), lebih baik telah memenuhi syarat sebagai Pembina Mahir Pramuka Penegak/Pramuka Pandega,
  2. Sehat Jasmani dan dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat Dokter,
  3. Merupakan perwakilan dari Gugus Depan, dan Kwartirnya atau Organisasi/Perkumpulannya dengan dibuktikan dengan Surat Tugas,
  4. Mendapatkan izin dari Pimpinan Institusinya dengan membuktikan surat izin institusi masing – masing,
  5. Sanggup membayar fee Bindam, terdiri atas biaya perkemahan, kegiatan, konsumi, perlengkapan peserta berupa topi, kaos kegiatan, tanda peserta, scraf peserta, Tanda Ikut Serta Kegiatan (TISKA) bagi yang memenuhi ketentuan, serta Piagam Kegiatan, yang jumlah/besarnya ditentukan kemudian.
Perkiraan jumlah Peserta, Pinkon, dan Bindamping adalah:
  • Peserta utusan Kwarcab se-Indonesia
8 orang putera dan 8 orang puteri, dari 486 Kwartir Cabang se-Indonesia, sebanyak   7.776 orang
  • Peserta utusan Gudep Luar Negeri
8 orang putera dan 8 orang puteri, dari  10 Gugusdepan Luar Negeri  sebanyak 160 orang
  • Peserta dari Luar Negeri ASEAN dan PNG
       8 orang putera dan 8 orang puteri, dari 11 Negera sebanyak 176 orang
  • Pinkon
       1orang putera dan 1 orang puteri  dari 33 DKD   sebanyak 66 orang
  • Bindamping Kwarda
       1 orang Pembina putera dan 1 orang Pembina Puteri dari 33 Kwarda sebanyak 66 orang.
  • Bindamping Gugusdepan Luar Negeri
1 Orang Putera dan 1 orang Puteri dari 11 Negera sebanyak 22 orang
Jumlah  seluruh peserta, pinkon, dan bindamping  adalah   8.286   orang.


9.      Campfee

Peserta Lokal Rp. 300.000/orang
Pinkonda & Bindamping Rp. 400.000/orang
Peserta & Bindamping Luar Negeri US $ 150/orang

10.  Kepanitiaan

Kegiatan Raimuna Nasional X tahun 2012 diselenggarakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dengan tuan rumah adalah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Papua . Untuk menyelenggarakan Kegiatan serta melaksanakannya, maka Kwartir Nasional Gerakan Pramuka akan membentuk Panitia Penyelenggara, dan Sangga Kerja/Panitia Pelaksana yang berasal dari unsur Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kwartir Daerah Tuan Rumah, dan unsur Dewan Kerja se-Indonesia.
Uraian tugas dan tanggung jawab Panitia Penyelenggara dan Sangga Kerja/Panitia Pelaksana dijabarkan kemudian oleh Kelompok Kerja.

11.  Kedatangan Kontingen.

Semua kontingen daerah mupun kontingen Cabang yang datang ke Papua mengunakan Pesawat Udara dan Kapal laut.  Setelah tiba dibandara maupun pelabuhan laut semuanya akan dijemput dengan ADAT  PENERIMAAN TAMU. Selanjutnya akan  dipandu oleh seorang pendamping yang berasal dari daerah kontingen tersebut.

12.  Transportasi.

a. Transportasi Udara:          1) Garuda 3 X penerbangan sehari
2) Merpati  3 X Penerbangan sehari
3) Lion Air 2 X Penerbangan sehari
4) Batavia  1 X Penerbangan
5) Expres  1 X Penerbangan
6) Hercules TNI AU
b.Transportasi Laut:             1)  KM Gunung Dempo 5 hari perjalanan
2) KM Doloronda 6 hari perjalanan
3) KM Ngapulu  6 hari perjalanan
4) KM Sinabung 6 hari perjalanan
5) KM Dobonsolo
6) KRI Banda Aceh dari Jakarta
7) KRI Nusanife dari Jakarta
8) KRI  Makasar dari Surabaya
9) KRI Surabaya dari Surabaya
c.Transportasi Lokal :           1) Kendaraan Bus milik Pemda Provinsi 10 unit 
2) Kendaraan Bus milik Pemda Kabupaten Kota /Kabupaten 10 unit
3) Kendaraan Bus anak sekolah  8 unit
4) Kendaraan Bus DAMRI  10 unit  
4) Kendaraan Truk Milik TNI/POLRI … unit
5) Kendaraan sewa (angkutan umum, hotel) …. unit

Akomodasi :

  1.  Hotel 25 unit (direncanakan di VVIP dan VIP di SwisBell Hotel, Kwarnas, Gubernur dan Kwarda di Hotel Assthon)
  2. Asrama, Diklat  dan Penginapan lainnya.

13.  Bentuk Kegiatan

Kegiatan pada Raimuna Nasional X tahun 2012 dilaksanakan dalam bentuk, al :
  • Pengenalan Kegiatan
  • Praktek dan Simulasi
  • Dinamika Kelompok
  • Diskusi
  • Lokakarya
  • Interaksi
  • Komunikasi
14.  Jenis Kegiatan

Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan generasi muda Indonesia dan global, maka kegiatan–kegiatan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 dilaksanakan dengan beberapa jenis kegiatan, antara lain:
  • Perkemahan
  1. Apel
  2. Kunjungan Persaudaraan
  3. Kegiatan Keagaamaan
  4. Api Unggun
  • Keterampilan
  1. Kesakaan
  2. Kepemimpinan
  3. Kehumasan
  4. Kewirausahaan
  5. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  6. Kesehatan
  7. Isu Interaktif
  • Wawasan Nusantara
  1. Pengenalan Lingkungan
  2. Bela Negara
  3. Budaya Nusantara
  • Bakti Masyarakat
  1. Penanaman Pohon Sagu
  2. Penghijauan di daerah sekitar Buper
  3. Penanaman mangrove di Teluk Yotefa
  • Kegiatan wisata yang direncanakan adalah :
  1. Festival Danau Sentai (FDS).
  2. Napak  Tilas Perjuangan Pahlawan Nasional Marthen Indey.
  3. Napak Tilas Perang  Dunia Kedua
  4. Kampung Wisata Tablanusu  Kab. Jayapura.
  5. Mengunjungi Perbatasan  RI – PNG dan Vanimo Province
  6. Mengunjungi Stadion Mandala.
  7. Wisata Executif   ke Wamena menyaksikan  Perang Suku.
  8. Wisata hutan sagu dan menyaksikan proses pembuatan sagu.
  • Global Development Village
  1. Brotherhood
  2. Culture and Arts
  3. Technology
  4. Communication
  5. Global Issues
  6. Unity of the Nations
  7. Creativity
  8. Music
  9. Dance
  10. Theatre
  11. Cinema show
  12. Food and Drink
  13. Nation and Culture Days
  • Kebudayaan dan Olahraga
  1. Budaya Bangsa
  2. Kesenian
  3. Persaudaraan
  4. Olahraga
15.         Metoda Kegiatan

Proses yang dilaksanakan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 dengan sifat “Edukatif, Kreatif, Produktif, Inovatif, Rekreatif”, selanjutnya metoda yang digunakan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 adalah Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik.

16.         Sistem Perkemahan

Dalam rangka proses pembelajaran dan melakukan sistem “belajar sambil melakukan” dilakukan sistem perkemahan yang dipimpin oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang dipilih dan merupakan Pimpinan seluruh Perkemahan, yang selanjutnya sistem perkemahan dibentuk sepertihalnya sebuah pemerintahan setingkat dengan Provinsi/Kabupaten hingga tingkat RT.
Sistem satuan terpisah antara Putera dan Puteri, serta dipimpin oleh kelompok mereka sendiri. Ditambah dengan beberapa bagian yang semuanya dipimpin oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, sesuai dengan prinsip pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, “dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dengan kerjasama orang Dewasa”.

Bentuk Tenda

Dalam rangka mengenal dan meningkatkan budaya asli kehidupan pemukiman masyarakat asal kata atau nama Raimuna yang mendiami pesisir kepulauan Yapen yaitu suku Randawaya dana ambay kabupaten kepuluan  Yapen,maka  bentuk tenda yang akan digunakan oleh seluruh peserta perkemahan adalah  “ Bentuk rumah asli yang  atapnya dari daun sagu dan dinding dari gaba-gaba atau kulit kayu. Serta bahan bakarnya dari kayu kering.
Semua bahan ini disediakan oleh Panitia  dan peserta tinggal masuk dan membayar free perkemahan.

17.    Tahapan Pelaksanaan

Untuk melaksanakan kegiatan Raimuna Nasional X tahun 2012, proses pelaksanaannya dijalankan dalam beberapa tahapan, antara lain :
  • Tahap Persiapan
  1. Pembentukan Kelompok Kerja (Bulan Pertama)
  2. Pembuatan dan Pengesahan Petunjuk Pelasaksanaan (Bulan Ketiga)
  3. Pembentukan Panitia dan Sangga Kerja
  4. Pembentukan Tim Usaha Dana
  5. Pembuatan Rancangan Anggaran
  6. Pembuatan Logo, Maskot, dan Penentuan Tema dan Slogan Kegiatan
  7. Audensi dengan Pemerintah Pusat dan Tuan Rumah
  8. Pencarian Sponsor Kegiatan
  9. Pelatihan Sangga Kerja
  10. Kampanye Kegiatan
  11. Penayangan Iklan
  12. Promosi Kegiatan
  13. Pelibatan Media Massa
  14. Simulasi Kegiatan
  15. Press Conference
  16. Pengesahan dan Penyebaran Petunjuk Teknis (Juknis)
  • Fasilitas pendukung yang sedang disiapkan dalam tahun anggaran 2011 adalah :
  1. Pembangunan Jaringan Air Bersih
  2. Pekerjaan Gedung  Kwarda dan Aula
  3. Pekerjaan Pintu Gerbang.
  4. Pekerjaan Pembangunasn areal Parkir.
  5. Pekerjaan kantor Pengendali kegiatan.
  6. Pekerjaan Pendopo.
  7. Pekerjaan Tribun Stadion
  8. Pekerjaan Rumah jaga
  9. Pekerjaan MCK
  10. Pekerjaan Gudang.
  11. Pekerjaan Lapangan futsal.
  12. Pembuatan Tugu atau patung Baden Powell.
18.  Fasilitas yang akan dikerjakan tahun anggaran 2012  adalah :
  1. Pelebaran jalan diareal buper.
  2. Pekerjaan Jaringan Listrik.
  3. Tambahan  MCK darurat.
  4. Rumah sakit lapangan
  5. Penyiapan lahan pasar Tradisional dan pasar umu
19.    Tahap Pelaksanaan
-       Perkemahan
-       Upacara Adat Ambalan Bhinneka Tunggal Ika
-       Upacara Pembukaan
-       Kegiatan Hari Pertama
-       Kegiatan Hari Kedua
-       Kegiatan Hari Ketiga
-       Kegiatan Hari Keempat
-       Kegiatan Hari Kelima
-       Kegiatan Hari Keenam
-       Kegiatan Hari Ketujuh
-       Kegiatan Hari Kedelapan
-       Kegiatan Hari Kesembilan
-       Kegiatan Hari Kesepuluh
-       Upacara Adat Ambalan Bhinneka Tunggal Ika
-       Upacara Penutupan
20.    Tahap Pelaporan
-       Pertemuan Evaluasi
-       Penilaian Kegiatan
-       Pembuatan Laporan
-       Laporan Keuangan
-       Ucapan Terimakasih
-       Pembubaran Panitia

21.         Kelompok Kerja

Dalam rangka mempersiapkan dan menyusun pondasi awal dari kegiatan Raimuna Nasional X tahun 2012, maka perlu dibentuk sebuah kelompok yang bertugas untuk menyusun serta membentuk langkah awal dan mengembangkan konsep Raimuna Nasional X tahun 2012, dan Konsep Kegiatan, Konsep Perkemahan, Konsep Kepanitiaan, Konsep Keuangan, Konsep Administrasi, Konsep Sarana Pendukung dengan menghasilkan Petunjuk Pelaksanaan Raimuna Nasional X tahun 2012.
Kelompok Kerja berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri atas unsur unsur:
  1. Andalan Nasional Gerakan Pramuka
  2. Andalan Nasional Korwil Maluku Papua
  3. Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka
  4. Kepala Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka tingkat Nasional
  5. Pimpinan Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional
  6. Staf Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
  7. Andalan Daerah Papua
  8. Dewan Kerja Daerah Gerakan Pramuka Papua
  9. Purna Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka   
22.    Anggaran Kegiatan

Sebuah kegiatan akan membutuhkan anggaran, tergantung tingkat dan level kegiatan. Anggaran Raimuna Nasional X tahun 2012 berasal dari :
  • Fee Peserta dan Pinkoda, serta Bindamping
  • Anggaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
  • Bantuan Pemerintah Pusat
  • Bantuan Pemeintah Daerah
  • Sponsor kegiatan yang tidak melanggar aturan atau Undang–undang yang berlaku
23.    Penutup

Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan besar Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Terimakasih.

Jakarta, 26 Agustus   2011

Gerakan Pramuka Kwarda Papua

                    K e t u a,


Alex Hesegem,SE



SUMBER INFO :

Rapat antara Kwarnas, DKN dan Kwarda Papua 25 dan 26 Agustus 2011 di gedung Kwarnas. Naskah telah di edit disesuaikan untuk kepentingan "informasi publik" oleh Kak Ha Te.

bimbingan konseling

Bimbingan Konseling, Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)”


Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
  • fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik

  • fungsi preventif
Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah

  • fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugas-tugas perkembagannya
 
  • fungsi kuratif
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi,sosial, belajar,atau karir)


Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling

Bimbingan akademik

Bertujuan:
  1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
  2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
  3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
  4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan.
  5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
  6. Memiliki keterampilan membaca buku.

Bimbingan pribadi/social

Bertujuan:
  1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
  2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dg positif.
  3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif
  4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri
  5. Dapat mengelola stress
  6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama
  7. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar
  8. Memiliki kemampuan memecahkan masalh
  9. Memiliki rasa percaya diri
  10. Memiliki mental yang sehat

Bimbingan karier

Bertujuan:
  1. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.
  2. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa depan.
  3. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
  4. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan pekerjaan.
  5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
  6. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.
  7. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.
  8. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dg pekerjaan.

Bimbingan keluarga

Bertujuan:
  1. Memiliki sikap pemimpin dalam keluarga
  2. Mampu memberdayakan diri secara produktif
  3. Mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam keluarga
  4. Mampu berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.

Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling
  1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
  2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
  3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
  4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
  5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
  7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
  8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
  9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
  10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.