AHLAN WA SAHLAN..... WELCOME.... SELAMAT DATANG...

Bagi para blogger selamat berbagi pengalaman, antara kita memang berbeda, tapi tidak mustahil kalau terkadang fikiran kita sama dan searah... meski raga kita terpisah jauh... apakah fikiran dan tujuan kita juga jauh... tentu tidak... di sinilah aku berusaha untuk berbagi dalam cinta dan kasih... Cinta dapat membuat kita hidup bahkan sebaliknya... namun semua itu ada pada diri kita.. bagaimana menyikapi masalah tersebut...
ingin hidup dengan cinta atau tidak sama sekali tapi jangan pernah sekali-kali mati dengan atau karena cinta... kecuali cinta kepada Nya... selamat menuai Cinta.. karena cinta bagian dari kita... Semangat dan Salam Cinta.. untuk sang pengembara yang selalu berusaha...

Sabtu, 03 Maret 2012

filsafat hidup - Henri Bergson

     Seorang tokoh berdarah campuran Perancis - Yahudi, Henri-Louis Bergson (lahir di Paris, Perancis, 18 Oktober 1859 – meninggal di Paris, Perancis, 4 Januari 1941 pada umur 81 tahun) merupakan seorang filsuf Perancis yang berpengaruh besar terutama pada awal abad ke 20. Ia lahir dari seorang ibu berdarah Inggris dan seorang ayah berdarah Yahudi Polandia. Sebagian besar masa produktifnya dihabiskannya sebagai seorang dosen filsafat dan seorang penulis. Bergson pernah memperoleh nobel untuk sastra pada 1927. dan melahirkan filsafat hidupnya sebagai reaksi atas pandangan materialisme dan pragmatisme.
     Menurut Bergson, Hidup adalah suatu tenaga eksplosif yang telah ada sejak awal dunia, yang berkembang dengan melawan penahanan atau penentangan materi (yaitu suatu yang lamban yang menentang gerak, dan dipandang oleh akal sebagai materi atau benda). manakala gerak perkembangan hidup itu digambarkan sebagai gerak ke atas, materi adalah gerak ke bawah yang menahan gerak ke atas itu. dalam perkembangannya sebagai gerak ke atas, hidup mempunyaipenahanan gerak ke bawah. hal ini mengakibatkan hidup terbagi-bagi menjadi arus yang menuju banyak jurusan, yang tetap memiliki kecakapannya untuk berbuat secara bebas dan dengan terus berjuang keluar dari genggaman materi.
     Bergson yakin akan adanya evolusi, tetapi tidak seperti yang diajarkan Darwin. Evolusi yang menggambarkan evolusi sebagai perkembangan linear (segaris), yang satu sesudah yang lain dengan manusia sebagai puncaknya. menurut Bergson, evolusi adalah suatu perkembangan yang menciptakan, yang meliputi segala kesadaran, segala hidup, segala kenyataan, yang dalam perkembangannya terus-menerus menciptakan bentuk baru dan menghasilkan kekayaan baru. evolusi ini tidak terikat oleh keharusan seperti keharusan yang tersirat dalam hukum sebab-akibat mekanis. Evolusi-demikian menurut-Bergson bukan bergerak ke satu arah di bawah dorongan suatu semangat hidup yang bersifat umum, tetapi evolusi itu berkembang ke arah bermacam-macam. pada tumbuh-tumbuhan, perkembangan itu kandas dlam bentuk-bentuk yang tanpa kesadaran, pada binatang, perkembangan itu berhenti dalam naluri sedangkan pada manusia, perkembangan itu berlangsung sampai ke akal.
     
     Naluri adalah tenaga bawaan kelahiran guna memanfaatkan alat-alat organis tertentu dengan cara tertentu. kerja naluri terjadi otomatis, tanpa memberi tempat pada spontanitas atau pembaharuan. naluri semata-mata diarahkan pada kepentingan kelompok atau rumpunnya oleh karena itu, sifat individual ditaklukkan kepada sifat kelompok.

     Akal yang dimiliki manusia merupakan kecakapan untuk menciptakan alat kerja bagi dirinya dan secara bebas mengubah-ubah pembuatan alat kerja itu. akal mencakapkan manusia untuk menyadarkan diri akan kepentingan individu. akan tetapi, akal tidak dapat dipakai untuk menyelami hakikat yang sebenarnya dan segala kenyataan. sebab, akal adalah hasil perkembangan, yaitu perkembangan dalam rangka proses hidup. akal itu timbul karena penyesuaian manusia. dengan akalnya, manusia dapat menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya. oleh karena itu, akal memiliki fungsi praktis. itulah sebabnya, akal tidak dapat menyelami hakikat yang sebenarnya dari segala kenyataan. akal hanya berguna bagi pemikiran ilmu fisika dan matematika, tetapi akal tidak berguna bagi penyelaman ke dalam hakikat segala sesuatu.

     Intuisi diperlukan untuk menyelami hakikat segala kenyataan. Intuisi adalah tenaga rohani, suatu kecakapan yang dapat melepaskan diri dari akal, kecakapan untuk menyimpulkan serta meninjau dengan sadar, Intuisi adalah naluri yang telah mendapat kesadaran diri, yang telah dicakapkan untuk memikirkan sasarannya serta memperluas sasaran itu menurut kehendak sendiri tanpa batas.

     Bergson membagi agama pada dua macam : pertama, agama statis, dan kedua agama dinamis.
1. Agama statis ialah agama yang timbul karena hasil karya perkembangan. dalam perkembangan ini, alam telah memberikan kepada manusia kecakapan untuk menciptakan dongeng-dongen yang dapat mengikat manusia yang seorang dengan yang lain dan bahwa ia harus mati. karena akalnya juga, manusia tahu bahwa ada rintangan-rintangan yang tak terduga sehingga menghalangi usahanya untuk mencapai tujuannya. Alam telah membantu manusia untuk memikul kesadaran yang pahit ini dengan khayalan-khayalan. demikianlah, akhirnya timbul agama sebagai alat bertahan terhadap segala sesuatu yang dapat menjadikan manusia putus asa.

2. Agama yang dinamis adalah agama yang diberikan oleh intuisi. dengan perantaraan agama inilah, manusia dapat berhubungan dengan asas yang lebih tinggi yang lebih berkuasa dari pada dirinya sendiri. bentuk agama yang paling tinggi adalah mistik yang secara sempurna terdapat dalam agama Kristen. itulah filsafat hidup Bergson yang besar sekali pengaruhnya di Perancis. ketika ia membahas agama Kristen, yang berarti sebagai pegangan hidup karena ia agama yang paling tinggi.
     Bagi Bergson, filsafat adalah kesadaran dan refleksi yang merujuk pada data yang langsung diperoleh dari intuisi. ia mengklasifikasikan akal sebagai suatu fakulti personal, sambil menekankan bahwa setiap filosof secara sadar terlebih dahulu mengikuti titik pandang yang dipilihnya. ia menganggap filosof sebagai orang yang menghadapi pemikiran yang esensial untuk menemukan kondisi-kondisi dari totalitas pengetahuan
(Juhaya S. Pradja, 200 : 118 - 120). 
     

Renaissance Dan Humanisme

A. Renaissance

     Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali. oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama, dan sebagainya, dan di lain pihak muncullah ilmu pengetahuan alam modern serta mulai berpengaruhnya suatu perasaan hidup baru. pada saat itu muncullah usaha-usaha penelitian empiris yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains bentuk baru.
     Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari Descartes (1596 - 1650 M ) untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. dalam bidang filsafat,zaman Renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. namun,di antara perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat. Descrates sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat modern.
     Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance, sebenarnya individualisme dan humanisme telah dicanangkan. Descrates memperkuat idea-idea ini. Humanisme dan Individualisme merupakan ciri Renaissance yang penting. Humanisme ialah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang yang beragama. Oleh karena itu, zaman itu sering juga disebut sebagai zaman humanisme, maksudnya manusia diangkat dari abad pertengahan.
     Pada abad pertengahan, manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. kebenaran diukur berdasarkan ukuran gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia. karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
     Ciri utama Renaissance ialah humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme, dan rasionalisme. hasil yang diperoleh dari watak itu ialah berkembangnya pengetahuan rasional. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance,melainkan kelak pada zaman sesudahnya (zaman modern). sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu. Agama (kristen) semakin ditinggalkan, karena semangat humanisme itu. ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern. rupanya,setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkan yang positif, tetapi sekaligus yang negatif. mungkihkan gerakan pemikiran itu hanya menimbulkan yang posotif saja ? mungkin.
      Pada zaman modern, filsafat didahului oleh zaman Renaissance. sebenarnya, secara esensial,zaman Renaissance itu, dalam filsafat tidak berbeda dari zaman modern. ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descrates. dalam filsafat, rasionalisme Yunani (Renaissance), individualisme,humanisme, lepas dari pengaruh agama. sekalipun demikian, para ahli lebih senang menyebut Descrates sebagai tokoh rasionalisme. (Ahmad Tafsir, 2006 : 127)
      Ciri utama filsafat pada masa Renaissance adalah rasionalisme, yang menetapkan bahwa kebenaran berpusat dari akal, tetapi setiap akal bergantung padsa sujek yang menggunakannya. oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan bahwa berfikir sebagai wujud keberadaan diri, jika seorang berfikir berarti ia ada. Ajaran ini diperkenalkan oleh Rene Descrates dengan paradigma cogito ergo sum atau cogito desrates. (Ahmad syadali dan Mudzakir, 2004 : 104 - 106).  




B. Humanisme
    Pada masa Renaissance muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaannya, gereja telah meredam para filosof dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama ini diacu oleh kaum kristiani.
    Humanisme, menurut Ali Syariati (1992 : 39), berkaitan dengan eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyaakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.
    Ada empat aliran yang mengklaim sebagai bagian dari humanisme, yaitu : (1) liberalisme barat; (2)marxisme; (3) eksistensialisme; dan (4) agama. liberalisme barat menyatakan diri sebagai pewaris asli filsafat dan peradaban humanisme dalam sejarah, yang dipandangnya sebagai aliran pemikiran peradaban yang dimulai dari Yunani Kuno dan mencapai puncak kematangan kesempurnaan relatif pada Eropa modern.
    Teori humanisme barat dibangun atas asas yang sama yang dimiliki oleh mitologi Yunani Kuno bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, terdapat pertentangan dan peraturan, sampai-sampai muncul kebencian dan kedengkian antara keduanya. para dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia. seluruh perbuatan dan kesadarannya ditegakkan atas kekuasaannya yang lazim terhadap manusia yang dibelenggu oleh kelemahan dan kebodohannya. hal itu dilakukan karena dewa-dewa takut menghadapi ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekaan, dan kepemimpinan manusia atas alam. setiap manusia yang menempuh jalan ini dipandang telah melakukan dosa besar dan memberontak kepada dewa-dewa. karena pemberontakannya itu, manusia dihukum dengan berbagai siksaan yang amat kejam.
     Pada satu sisi, manusia selalu berusaha menyelamatkan diri dari belenggu dan tawanan para dewa, dan selanjutnya menggeser tahta mereka atas alam semesta, yang dengan begitu, manusia bisa melepaskan nasibnya dari cengkraman para dewa zalim dan menentukan kehendaknya sendiri.
     Tentu saja hubungan yang bercorak permusuhan seperti ini, sepenuhnya wajar dan logis. dan dari satu sisi bisa dikatakan benar dan sepenuhnya sahih. sebab, dewa-dewa dalam mitologi Yunani adalah penguasa segala sesuatu, dan manifestasi dari kekuatan fisik yang terdapat di alam semesta:laut, sungai, bumi, hujan, keindahan, kekuatan jasmani, kemakmuran ekonomi, gempa, penyakit, kelaparan, dan kematian. (Ali Syariati, 1992 : 40)
      Berdasarkan hal itu, pertempuran antara dewa-dewa dan manusia, pada dasarnya adalah pertempuran antara manusia dan penguasa kekuatan alam yang berlaku atas kehidupan, berkehendak dan nasib manusia. dengan kekuatan, kecerdasan, dan kesadarannya yang terus-menerus meningkat, manusia mencoba untuk membebaskan dirinya dari cengkraman kekuasaan tersebut, agar dia bisa menentukan urusannya sendiri dan menjadi kekuatan paling berkuasa atas alam semesta ini. Artinya, dia bisa menjadi wakil Zeus yang merupakan fenomena kekuasaan alam atas manusia.
      Kesalahan Barat yang paling serius yang di atasnya ditegakkan bangunan humanisme modern dimulai dari pandangan Politzer, dan berlanjut pada Feurbach dan Marx- ialah mereka menganggap dunia mitologi Yunani Kuno yang bergerak di seputar jiwa yang terbatas, alami dan fisikal, dan dunia spiritual yang sakral dalam pandangan agama-agama besar Timur-sekalipun ada perbedaan esensial antara keduanya sebagai dunia yang sama, dan menganalogikan fenomena yang ada dalam hubungan manusia dengan Ahuramazda, Rhama, Tao, Yesus Sang Juru Selamat, dengan hubungan manusia dengan Zeus, bahkan mereka menyatakan adanya kesamaan antara keduanya. padahal mereka tahu bahwa kedua bentuk hubungan tersebut sepenuhnya berbanding terbalik. (Ali Syariati, 1992 : 40) 
      Pada mitologi Yunani Kuno terdapat Brameteus yang menghadiahkan "api ketuhanan" kepada manusia, yang dicurinya dari para dewa ketika mereka sedang tidur lelap, lalu dibawanya ke bumi. Bramateus memperoleh siksaan keras akibat dosanya itu. adapun dalam agama-agama terdapat malaikat besar, iblis, yang kemudian diusir dan dilaknat oleh Tuhan karena ia mengingkari perintah Allah dengan tidak mau bersujud kepada Adam sebagaimana malaikat lainnya.
      Selanjutnya, "api ketuhanan" itu ditemukan dalam agama-agama dalam bentuk nur (cahaya,hikmah atau dakwah) dari langit yang dibawa oleh para utusan Ilahi untuk disampaikan kepada manusia, dan seterusnya anak cucu Adam diseru untuk berkiprah dan berdakwah, takut (akan siksa Ilahi) dan berharap (kepada ridha-Nya), agar mereka terbebas dari kegelapan dan menuju cahaya.
   Di sini, kita melihat bahwa berbeda dengan Zeus, dalam agama-agama, Tuhan berkehendak membebaskan manusia dari belenggu perbudakan terhadap alam, dan menyatakan pula bahwa cara membebaskan diri dari belenggu tersebut adalah mengikuti "api Bramateus" itu sendiri, dan seterusnya, kita sampai pada kesimpulan tersebut, yaitu bahwa Allah-lah dalam pandangan agama-agama besar dunia yang mengajak manusia untuk mengalahkan Zeus dan menyatakan bahwa "seluruh malaikat bersujud kepada Adam" dan bahwasanya "daratan, lautan, semuanyaditundukkan untuk kepentinganmu."
     Itulah sebabnya, wajar dan logis bila dalam pandangan Yunani Kuno yang memitoskan alam tersebut, humanisme mengambil bentuk sebagai penentang kekuasaan para dewa, yakni tuhan-tuhan alam dan sesembahan mereka. dari sini, terbentuklah pertarungan antara humanisme dan theisme.
      Berdasarkan hal itu, humanisme Yunani Kuno berusaha untuk mencapai jati diri manusia dengan seluruh kebenciannya kepada Tuhan dan pengingkarannya atas kekuasaan -Nya, serta memutuskan tali perhambaan manusia dengan "langit", ketika ia menjadikan manusia sebagai penentu benar atau tidaknya suatu perbuatan, dan menentukan bahwa segala potensi keindahan itu terletak pada tubuh manusia. Humanisme Yunani hanya memerhatikan unsur-unsur yang mengagungkan keindahan kekuasaan atau kenikmatan bagi manusia.
     Konsistensi humanisme seperti itu, manakala menampakkan dirinya di depan "langit", ia pun berubah sosoknya menjadi bercorak bumi dan menyimpang ke arah materialisme atau pengagungan terhadap nilai-nilai materialis. itu sebabnya, humanisme, dalam pandangan Barat- sejak Yunani Kuno hingga Eropa modern- bermuara pada materialisme, dan menemukan nasibnya yang tercermin dalam liberalisasi sains, peradaban borjuis Barat, dan marxisme timur. semuanya itu menyeret humanisme yang mengagungkan manusia di Barat untuk memilih bentuk dengan posisi yang semakin meningkat penentangnya terhadap theisme, karena katholik abad pertengahan menjadi agama Masehi yang dipandangnya sebagai agama mutlak, sebagai musuh humanisme, serta menciptakan pertarungan langit dan bumi yang juga ada pada mitologi Yunani dan Romawi Kuno. akibatnya, manusia sejalan dengan interpretasi-interpretasi Yunani tentang "dosa asal" dan " pengusiran manusia dari surga"-dinyatakan sebagai mahluk yang dipaksa tunduk kepada kehendak Tuhan dan tertindas di muka bumi, serta menyebutnya sebagai "pendosa yang lemah dan terkutuk". yang memperoleh pengecualian dari komunitas manusia seperti itu hanyalah lapisan kaum pendeta karena dipandang memiliki "Roh Tuhan", dan bahwa satu-satunya jalan menuju kebahagiaan yang harus ditempuh orang lain adalah taklid buta kepada mereka, serta bergabung dalam lembaga resmi yang dikendalikan oleh suatu institusi formal yang mengatasnamakan diri sebagai wakil Tuhan di muka bumi. metode berfikir seperti inilah yang menyebabkan theisme menjadi lawan humanisme, dan cara perealisasian kekuasaan Tuhan ini, secara paksa, digerakkan di atas mazhab yang menjadikan humanisme sebagai korbannya. oleh karena itu, Humanisme-pada abad pertengahan betul-betul terlindas. itulah sebabnya, fenomena-fenomena artistik dan estetik abad pertengahan merupakan ungkapan dari lukisan-lukisan metafisik dan apa yang ada di balik alam manusia: Roh Kudus, Yesus Kristus, Malaikat, Mukjizat, Kramat, dan sebagainya. kalaupun di situ terlihat wajah manusia, itu pasti wajah orang-orang suci dan santo-santo. itu pun pasti dengan jubah yang menutup kepala hingga mata kaki, dan lazimnya wajah mereka pun tersembunyi demikian rupa, atau tenggelam di balik "cahaya malakut". inilah alasannya perhatian sepenuhnya dalam estetika Yunani dicurahkan pada tubuh manusia, dan bangunan keindahan dipusatkan pada lekuk-lekuk tubuh telanjang. patung-patung dan lukisan-lukisan Yunani yang mengemukakan keindahan kepala manusia dan menjadikan puncak keindahan terletak pada tubuh telanjang, merupakan gaya yang muncul dari humanisme seperti itu, oleh karena itu seni di Eropa mengenal unsur-unsur kemanusiaan. 
       Di tempat manapun katholik abad pertengahan berada, kita pasti melihat manusia berbondong-bondong menuju Tuhan. artinya, mereka diwajibkan mencari perkenan dan ridha Tuhan dengan mengorbankan jati diri kemanusiaan mereka. sampai sejauh manakah kira-kira persamaan antara Tuhan dalam agama Masehi dan Tuhan Zeus ?
    Kalau kita bisa mengatakan bahwa humanisme pasca-renaissance di Eropa modern merupakan kelanjutan dari humanisme Yunani Kuno, kita pun bisa mengatakan bahwa. "mazhab langit" yang ada dalam agama Masehi abda pertengahan juga merupakan kelanjutan dari "mazhab langit" dalam mitologi Yunani dan Romawi Kuno, baik yang ada pada abad pertengahan maupun abad modern sekarang ini. semuanya mengalir dari sumber Yunani. sementara itu, sejarah peradaban Barat adalah kelanjutan dari aliran yang bertentangan yang terdapat dalam sumber tersebut. tidak ada perbedaan apapun, apakah agama maupun ilmu pengetahuan.
       Kedua aliran yang bertentangan dan berasal dari satu sumber itu, mengambil bentuk dalam borjuisme dan marxisme, yang sama-sama bermuara pada. "materialisme-humanisme", baik dalam bidang kehidupan maupun akidah. baik pulitzer maupun marx sama-sama menutup mata terhadap dampak psikologis pandangannya pada diri manusia. masyarakat borjuis dan komunis, memperoleh hasil yang sama dalam usahanya membentuk manusia, kehidupan, dan masyarakat manusia. borjuisme masyarakat komunis yang lebih terkemudian-yang sekarang ini tidak memiliki pendukung-bukan terjadi secara kebetulan, asal-asalan, dan tidak terkena revisi. sebab, semuanya berakhir pada manusia. oleh karena itu, adalah wajar bila filsafat-filsafat yang menjadikan manusia sebagai objeknya, bila berangkat dari titik yang sama, pasti memperoleh hasil yang sama pula.
      Bagaimana pun, baik liberalisme barat yang borjuis maupun komunis, kedua-duanya mengklaim diri sebagai humanis dan berbicara tentang humanisme. yang pertama mengklaim bahwa tercapainya pengembangan potensi-potensi manusia bila dilakukan dengan cara memberikan kebebasan pribadi dan kebebasan berfikir kepada manusia dalam penelitian ilmiah, mengemukakan pendapat, dan produk-produk ekonomi. adapun yang kedua mengklaim bahwa tujuan tersebut bisa dicapai dengan cara tidak mengakui kebebasan-kebebasan tersebut, dan memasungnya dalam kepemimpinan diktator tunggal, yang dibantu oleh kelompok tunggal, diorganisasi oleh-dan dibangun atas-ideologi tunggal, kemudian membentuk menusia dalam sosok yang sama. akan tetapi, filsafat-filsafat borjuis-liberalis, yaitu meratanya kelas borjuis pada seluruh bangunan masyarakat.
       Tidakkah menggelikan,manakala kemudian dikatakan bahwa dengan demikian, marxisme jauh lebih borjuis dari pada borjuisme ?
      Benar, memang menggelikan, dan itu-dari sudut pandang humanisme-adalah faktual. sebagaimana halnya dengan liberalisme barat-borjuis yang mengklaim sebagai pewaris peradaban humanisme dalam sejarah, marxisme pun mengklaim diri sebagai metode untuk merealisasikan humanisme dalam bentuk manusia sempurna (insan kamil, L`Homme Total). eksistensialisme, mengajukan klaim lebih dari dua aliran sebelumnya, seperti yang terlihat dalam ucapan sartre, " eksistensialisme adalah humanisme itu sendiri,". dengan klaim seperti itu, otomatis eksistensialisme mempunyai hak yang lebih besar dari pada dua yang disebut terdahulu.
       Adapun mazhab pemikiran keempat, yang jauh lebih tua dan memiliki akar lebih dalam dari pada tiga aliran yang disebut terdahulu adalah pandangan agama tentang alam.
       Mengingat semua agama menyatakan bahwa asas dakwahnya adalah memberi petunjuk kepada manusia menuju kebahagiaan abadi, tidak bisa tidak, ia pasti memiliki filsafat tersendiri tentang manusia. sebab, mustahil terlebih dulu yang definitif tentang manusia. dengan demikian, semua agama dimulai dengan filsafat pembentukan dan perekayasaan manusia.
     Berdasarkan hal ini, sejalan dengan pandangan berbagai aliran pemikiran tentang manusia yang berkembang dewasa ini, yang menganggap manusia sebagai jati diri atau sejenis itu, dan itu diklaim sebagai sesuai dengan pandangan alirannya masing-masing, kita bisa menghimpun suatu definisi dengan menganggapnya sebagai dasar yang telah disepakati bersama guna memulai pembahasan kita. (Ali Syariati, 1992 : 44-45)   




*filsafat umum (dari metologi sampai teofilosofi : 339-346)
  semoga bermanfaat.

Jumat, 02 Maret 2012

KISAH PENDETA YANG INSAF

Ibrahim al-Khawas ialah seorang wali Allah yang terkenal keramat dan dimakbulkan segala
doanya oleh Tuhan. Beliau pernah menceritakan suatu peristiwa yang pernah dialaminya.

Katanya, "Menurut kebiasaanku, aku keluar menziarahi Mekah tanpa kenderaan dan kafilah.
Pada suatu kali, tiba-tiba aku tersesat jalan dan kemudian aku berhadapan dengan seorang rahib Nasrani (Pendeta Kristian)."

Bila dia melihat aku dia pun berkata, "Wahai rahib Muslim, bolehkah aku bersahabat denganmu?"

Ibrahim segera menjawab, "Ya, tidaklah aku akan menghalangi kehendakmu itu."

    Maka berjalanlah Ibrahim bersama dengannya selama tiga hari tanpa meminta makanan
sehinggalah rahib itu menyatakan rasa laparnya kepadaku, katanya, "Tiadalah ingin aku memberitakan
kepadamu bahawa aku telah menderita kelaparan. Kerana itu berilah aku sesuatu makanan yang ada
padamu."

    Mendengar permintaan rahib itu, lantas Ibrahim pun bermohon kepada Allah dengan
berkata, "Wahai Tuhanku, Pemimpinku, Pemerintahku, janganlah engkau memalukan aku di hadapan seteru
engkau ini."


    Belum pun habis Ibrahim berdoa, tiba-tiba turunlah setalam hidangan dari langit berisi dua
keping roti, air minuman, daging masak dan tamar. Maka mereka pun makan dan minum bersama dengan
seronok sekali.

"Sesudah itu aku pun meneruskan perjalananku. Sesudah tiga hari tiada makanan dan minuman, maka di
kala pagi, aku pun berkata kepada rahib itu, "Hai rahib Nasrani, berikanlah ke mari sesuatu makanan
yang ada kamu.

    Rahib itu menghadap kepada Allah, tiba-tiba turun setalam hidangan dari langit seperti
 yang diturunkan kepadaku dulu."


    Sambung Ibrahim lagi, "Tatkala aku melihat yang demikian, maka aku pun berkata kepada
rahib itu - Demi kemuliaan dan ketinggian Allah, tiadalah aku makan sehingga engkau memberitahukan
(hal ini) kepadaku."

Jawab rahib itu, "Hai Ibrahim, tatkala aku bersahabat denganmu, maka jatuhlah telekan makrifah
(pengenalan) engkau kepadaku, lalu aku memeluk agama engkau. Sesungguhnya aku telah membuang-buang
masa di dalam kesesatan dan sekarang aku telah mendekati Allah dan berpegang kepada-Nya.

    Dengan kemuliaan engkau, tiadalah dia memalukan aku. Maka terjadilah kejadian yang engkau
lihat sekarang ini. Aku telah mengucapkan seperti ucapanmu (kalimah syahadah)."


"Maka sucitalah aku setelah mendengar jawapan rahib itu. Kemudian aku pun meneruskan perjalanan
sehingga sampai ke Mekah yang mulia. Setelah kami mengerjakan haji, maka kami tinggal dua tiga hari
lagi di tanah suci itu. Suatu ketika, rahib itu tiada kelihatan olehku, lalu aku mencarinya di masjidil
haram, tiba-tiba aku mendapati dia sedang bersembahyang di sisi Kaabah."


    Setelah selesai rahib itu bersembahyang maka dia pun berkata, "Hai Ibrahim, sesungguhnya
telah hampir perjumpaanku dengan Allah, maka peliharalah kamu akan persahabatan dan persausaraanku
denganmu."


    Sebaik sahaja dia berkata begitu, tiba-tiba dia menghembuskan nafasnya yang terakhir iaitu
pulang ke rahmatullah. Seterusnya Ibrahim menceritakan, "Maka aku berasa amat dukacita di atas
pemergiannya itu. Aku segera menguruskan hal-hal pemandian, kapan dan pengebumiannya. Apabila malam
aku bermimpi melihat rahib itu dalam keadaan yang begitu cantik sekali tubuhnya dihiasi dengan pakaian
sutera yang indah."

    Melihatkan itu, Ibrahim pun terus bertanya, "Bukankah engkau ini sahabat aku kemarin,
apakah yang telah dilakukan oleh Allah terhadap engkau?"


Dia menjawab, "Aku berjumpa dengan Allah dengan dosa yang banyak, tetapi dimaafkan dan
diampunkan-Nya semua itu kerana aku bersangka baik (zanku) kepada-Nya dan Dia menjadikan aku
seolah-olah bersahabat dengan engkau di dunia dan berhampiran dengan engkau di akhirat."

    Begitulah persahabatan di antara dua orang yang berpengetahuan dan beragama itu akan
 memperolehi hasil yang baik dan memuaskan. Walaupun salah seorang dahulunya beragama lain, tetapi
berkat keikhlasan dan kebaktian kepada Allah, maka dia ditarik kepada Islam dan mengalami
ajaran-ajarannya."

HIKMAH BERBAKTI KEPADA AYAH DAN IBU

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil
menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala
binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu
samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar
tenang, dan tenang pula samudera itu.

    Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke
dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu
diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.

    Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu
hairan, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka
tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya.

"Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman kehairanan.

"Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.

"Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh
tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.


    Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan
menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu
mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan
puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.

"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari
permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.
" Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.

    Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum
terhadap pemuda itu.

"Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin
mengetahui lebih lanjut.

"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah
tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah."

"Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?"

"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis
daripada madu."

"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa
semakin hairan.

"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu
sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.

" Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu
tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang
berbakti kepada kedua orang tuanya.

Kamis, 01 Maret 2012

what is Cinta ?

seiring waktu terus berlalu
lepas rinduku akan dirimu
teriring senja tertahan rindu
hanya dirimu dalam relung hatiku

sadarkan aku dari mimpi
sadarkanku dari misteri cinta ini
sadarkan aku dari mimpi
sadarkanku dari misteri hidup ini

ooooh periku
engkaulah belahan jiwaku
ooooh periku
engkaulah separuh nafasku

sadarkan aku dari mimpi
sadarkanku dari misteri cinta ini
sadarkan aku dari mimpi
sadarkanku dari misteri hidup ini

sadarkan aku oooooh peri

lama sudah aku mencintaimu
lama sudah aku menantimu
tak cukupkah dirimu menyiksaku
tak puaskah dirimu membodohiku

hanya dirimu yang ada di dalam hatiku
meski begitu banyak wanita di sekelilingku
namun aku tak sanggup untuk melupakanmu
aku tak sanggup untuk jauh dari dirimu

meski jarak memisahkan kita
aku tidak pernah jatuh dari penantian akan dirimu
aku tidak akan pernah bosan untuk mengatakan
bahwa aku sangat mencintaimu
bahwa aku sangat menyayangimu

tulisan ini adalah kerinduanku yang kesekian kali
kerinduan yang tidak lagi dapat aku hitung
jika engkau mempertanyakan ketulusanku
maka tanyalah pada sang pemilik waktu
Dia lebih tahu seberapa banyak waktu yang kuhabiskan
hanya untuk memikirkanmu
hanya untuk merindukanmu

demi langit dan bumi
aku berdiri di ujung senja untuk satu kata
bahwa aku sangat mencintaimu
cinta
lima huruf yang sangat sakral
lima huruf yang mengandung misteri
lima huruf yang bisa membuat segalanya berubah

aku hanya tertawa saat mendengar sahabatku jatuh cinta
aku hanya tertawa saat melihat sahabatku berbagi cinta
aku hanya tertawa saat tahu bahwa sahabatku memiliki cinta
aku tidak peka, aku tidak buta, aku tidak tuli
aku mendengar,melihat dan merasakan semuanya
namun keadaan yang diberikan kepadaku sungguh sangat berbeda

huft,,
andai saja diriku bisa seperti mereka
berbagi kasih, canda dan tawa
saat jenuh bisa berbagi dengan kekasihnya
saat lemah bisa dibangkitkan semangat oleh kekasihnya
saat punya masalah bisa sharing dengannya kapanpun diinginkannya

bukan aku tidak ingin bercinta
tapi aku tidak ingin hubungan yang hanya sebatas dunia saja
aku tidak ingin rasa yang hanya memenuhi kenikmatan dunia
yang pada akhirnya merasa ada yang terhina atau terkhianati oleh cinta

cinta tidak akan pernah berubah
cinta adalah karunia
cinta itu hikmah
cinta memiliki filosofi yang tinggi

manusia yang mengotorinya
manusia yang membuatnya berbau busuk
manusia yang mengantarnya ke jurang jahannam

cinta dan nafsu sungguh sangat berbeda
namun tipis adanya
jika tidak bernafsu malaikat namanya
untuk apa menjadi manusia ?
nafsu ada jika kita bertemu dengan yang halal-Nya
itu halal untuk kita, halal untuk seluruh manusia

perbaiki diri dan niat
luruskan hati atas hakikat
bangunlah mimpi dengan tarekat
laluilah hidup dengan syariat 
niscaya kita akan selamat dunia akhirat
Amin Allahumma Amin....