
awalnya aku ingin pergi ke pekalongan membeli beberapa baju pesanan kawan, kucari tahu nomor kawan yang memang dia kompeten untuk hal ini kemudian aku hubungi namun waktu belum memberi kesempatan karena kesibukannya, hingga akhirnya aku memutuskan untuk pending waktu, tidak ada yang menyangka kalau kondisi emosiku di rumah saat itu terganggu maka aku pun putar arah niatan untuk pergi ke jogja mumpung libur tidak salah berkunjung ke tempat kawan, dan saat itu aku berfikir untuk pergi dengan kereta api maklum hampir 4 tahun tidak naik kereta api karena di aceh tidak ada, namun waktu yang tersisa tidaklah cukup untuk pergi ke stasiun dari pada tidak jadi spontan aku pergi ke terminal yang memang juga langgananku kalau pergi ke jawa timur dan alhamdulillah dengan waktu yang terkikis tiket pun aku dapatkan dengan tujuan Jogja (giwangan) dengan kursi nomor 22 berangkat pukul 14.00 wib.
siang itu setelah shalat jum'at aku bergegas menyiapkan apa yang memang perlu untuk disiapkan maklum ke tempat kawan sekali-kali lah membawa oleh-oleh, jarum jam menunjukkan pukul 14.00 wib tepat dan telepon genggamku pun berdering yang ternyata dari "karamat djati" karena rumahku tak begitu jauh aku pun tancap gas menuju terminal lembang kemudian aku diarahkan untuk duduk di depan atau pilih seat sendiri karena di pinang ranti akan di pindah ke bis lain tujuan jogja hmmm aku pun tak mau tau yang ada dalam benakku aku ingin pergi ke jogja pindah ganti atau lain sebagainya itu tidak masalah bagiku yang penting aku sampai jogja, lumayan juga perjalanan sore itu jalanan macet maklum ibu kota sore hari penuh kesibukan, sesampainya aku di pinang ranti aku hanya duduk diam menunggu bus yang hendak mengantarku ke jogja hampir 1 jam menunggu, bosan sih iya.. tapi resiko penumpang duduk menunggu itu biasa.
tepat pukul 16.30 wib bus pun datang kemudian aku masuk menuju kursiku nomor 22 tak lama kemudian datang seorang gadis cantik tersenyum menghampiriku yang ternyata dia duduk tepat di sampingku kalau tidak salah dia duduk di kursi nomor 21, percakapan diantara kita pun terus saling menyambung yang kemudian kami berkenalan bercerita tentang hal dari yang penting hingga hal yang mungkin tidak penting untuk dibicarakan berbagi canda tawa bercerita keluarga hal yang belum pernah aku dapatkan seumur hidupku bertemu seorang gadis kemudian bercerita dengan leluasa jujur yang aku rasakan saat itu dia bukanlah gadis asing bagi hidupku seakan dia adalah masa laluku yang kemudian datang kembali pada pertemuan yang tidak diketahui, perjalanan semakin larut dengan percakapan sampai-sampai ibunya menelpon dia kemudian dipesan agar kalau memang ada turun tidak usah ikut turun namun kubilang jika tidak turun maka di bus sendiri itu malah berisiko, waktu istirahat pun tiba kami istirahat di daerah indramayu turun dan makan sejenak kulihat dia hanya makan sayuran nasi pun tidak diambilnya alasannya tidak selera ya.. satu alasan bagi wanita untuk menghindari makan malam di atas jam delapan, waktu habis kami masuk ke dalam bus melanjutkan perjalanan menuju kota pelajar yang penuh ragam itu.
malam semakin larut dia tertidur dengan letihnya namun kurasa dia tidak nyaman maklum rem dan gas selalu berebut jalan, kuberikan bahuku untuk sandarannya malam itu setidaknya rasa nyaman itu ada meski tak senyaman tidur di kursi pesawat yang memang katanya baru kali itu dia berpergian jauh dengan bus, saat itulah aku merasa memilikinya hatiku tergugah untuk menjaganya jika kulibatkan emosiku tentu dia bukanlah siapa-siapa bagiku namun hatiku mengalir dalam canda tawa yang menemani perjalananku, mungkin itulah yang mengawali rasa untuk ingin menjaganya. sesaat dia terbangun dalam lelap bertanya " tidak tidur kak? " kujawab saja " kalau aku jarang tidur kalau dalam perjalan panjang seperti ini ya.. mungkin sedikit tertutup mata tapi tidak lelap " dia pun memahaminya dan kuminta untuk melanjutkan tidurnya hingga pagi hari aku masih menjaganya dalam lelap sesampainya di kota magelang dia bangun dan membuka kosmetiknya sambil bercerita kalau saat dia bersolek pasti adiknya selalu mengejeknya maklum adiknya paling tidak suka bersolek, sambil melihat di sisi jalan sisa-sisa dari letusan larva dingin.
tidak lama kemudian kami sampai di kota jogja kuambil telepon genggamku namun sial batrei habis pantas saja tidak ada tanda sms atau telpon sekalipun yang berdering, kuambil kartu simku dan kumasukan melalui telepon genggamnya dan ternyata berujung sim card rejected karena salah pin dan puk, untuk jalan aman dia menyarankan untuk turun dan singgah di kosannya tidak perlu ragu atas apapun karena aku sudah mengganggapnya sebagai bagian dari hidupku aku pun ikut bersamanya, sesampainya di kos kuambil charger dan kusambungkan ke ponselku sambil menunggu penuh aku cari nomor sementara untuk menghubungi keluargaku, dan kucoba hubungi kawanku menggunakan ponselnya, lumayan menunggu agak lama akhirnya kawan itu datang juga, waktu berpisah pun datang namun apa daya pertemuan kami baru di perjalanan, sore itu aku hendak mengajaknya keluar namun waktu tidak berpihak padaku yang ternyata dia sedang berada di rumah neneknya di suatu tempat yang sejuk,dingin dan tentunya indah terasa.
hari terus berganti dan aku semakin rindu kepadanya terlintas dalam benakku dan masih melekat di bayanganku perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan menemani dan menjaganya dalam lelap, sejak itulah aku menuai rindu padanya hingga kini aku tak tau bagaimana bisa perasaan ini selalui menghantui malamku. pertemuan yang tidak disengaja perjalanan dia yang tertunda dan perjalananku yang tergesa-gesa karena peralihan jadwal awalku, yang kudapat darinya adalah jiwa kebebasan dan ramah namun cuek dia sosok gadis yang tidak bisa tertekan gadis yang tetap teguh dalam pendiriannya sekali dia bilang a maka dia akan mengejarnya, sehingga kesehatan pun tidak terjaga olehnya, sedangkan aku mungkin sosok yang arogan,egois di matanya tapi entahlah... dia pun sudah memiliki pilihan untuk pendamping hidupnya meski janur kuning belum melengkung namun aku tidak akan memaksakan kehendak dan membuat hancur hati yang berkembang bahkan mungkin kebahagiaan itu ada pada dirinya,
terima kasih tuhan engkau telah mempertemukanku dengannya memberiku kekuatan dan pandangan atas segalanya, engkau menjagaku dalam pekatnya dunia dan memberiku jalan untuk memilih dan aku tahu bahwa pilihan yang terbaik hanyalah dari Mu, aku ingin ridho Mu, petunjuk untuk yang halal bagiku kelak, berikan aku cahaya mu untuk dapat melangkah menuju jalan yang engkau ridhoi. bimbinglah dia dalam jalan Mu, jagalah dia dalam gelap dan terang. selalu dalam setiap langkah, berikanlah kami jalan yang terbaik menurut Mu karena semua ini adalah rahasia Mu. rahasia alam semesta Mu.